Hikmah dalam Ibadah
Dengan didasari keimanan kita harus percaya dan mengakui bahwa di balik taklif kewajiban syari’at yang Allah bebankan kepada kita tersimpan rahasia dan hikmah yang luas sekali. Allah dan Rasul-Nya tidak semata-mata memerintahkan sesuatu kecuali ada hikmah dan tujuannya yang kadang karena keterbatasan ilmu kita tidak mengetahuinya. Ibadah seperti berwudhu, shalat, dan puasa ternyata dapat berfungsi sebagai perawatan dan pengobatan lahiriyah dan bathiniyah. Ibnul Qoyyim Al Jauziyyah menyebutnya dengan istilah pengobatan ilahiyyah. Berikut ini sekelumit dari sekian banyak hikmah kesehatan yang terkandung dalam rahasia ibadah yang kita lakukan :
1. Berwudhu, menurut Dr. Izzenberg itu sudah cukup untuk melancarkan sirkulasi darah dan memijit otot-otot dalam tubuh kita. Secara alamiah, begitu air wudhu pertama kali menyentuh anggota tubuh yang dibasuh, disitulah aktifitas pergerakan sirkulasi darah berjalan mengikuti hukum Allah (sunnatullah). Selanjutnya bersamaan dengan itu tubuh secara otomatis mengeluarkan racun-racun (toksin) dari dalam tubuh melalui kelenjar keringat dan pori-pori kulit. Itulah sebabnya dalam berwudhu disunnahkan untuk membasuh anggota wudhu sebanyak tiga kali agar basuhan kedua dan ketiga dapat berfungsi membersihkan toksin itu dari permukaan kulit kita. Disamping itu, berwudhu juga dapat menghilangkan rasa marah, tersinggung dan gelisah karena stress atau depresi.
2. Shalat juga dianggap sebagai amalan ibadah yang paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Gerakan gestur (gerakan khas tubuh) ketika shalat secara ilmiah menjadikannya sebagai gudang obat bagi berbagai jenis penyakit. Terutama sekali adalah shalat lail dan shalat shubuh yang dapat mencegah gangguan penyakit jantung (kardiovaskuler) dan kanker. Waktu sepertiga malam terakhir sampai waktu fajar adalah saat tubuh harus memproduksi zat Nitrik Oksida untuk melawan efek hormon Nor Adrenalin yang memicu naiknya tekanan darah dan pembekuan trombosit sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah. Aktifitas yang dimulai dengan wudhu, shalat sunnah fajar, berjalan menuju ke masjid, kemudian shalat shubuh berjamaah merupakan proteksi terhadap gangguan penyakit jantung (kardiovaskuler) dan kanker.
3. Sebagai ibadah pembersih jiwa dari segala dosa, puasa juga merupakan metode perawatan rutin, reparasi, dan rekonstruksi sel-sel dalam tubuh agar kita selalu sehat dan memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Menurut Dr. Jawwad Ash-Shawi bahwa pada saat berpuasa tubuh kita melakukan 2 hal : a). Pembentukan gugus-gugus sel baru dalam tubuh, merenovasi strukturnya, dan meningkatkan kualitas fungsionalnya. 2). Lemak-lemak diangkut ke hati, dioksidasi dan dimanfaatkan oleh hati kemudian dikeluarkanlah racun-racun (toksin) dari dalam tubuh. Bahkan menurut Dr. Mack Fadon, seorang pakar pengobatan dunia yang melakukan penelitian tentang puasa dan pengaruhnya mengatakan bahwa semua orang itu perlu puasa (tidak terkecuali non muslim) karena racun-racun makanan dan obat-obatan terakumulasi dalam tubuh sehingga memberatkannya dan menjadikannya seperti orang sakit. Dengan puasa tubuh menjadi fit, terasa ringan dan lebih kuat.
Subhaanallaah…ternyata dengan cara demikianlah Allah sebagai Rabbul ‘Aalamiin merawat hidup kita. Allah telah mewajibkan syariat, menurunkan perintah dan larangan pada hakekatnya mengandung unsur perawatan, pemeliharaan dan perlindungan terhadap keberlangsungan hidup jasmani dan rohani kita.
Oleh : Zaenal Muttaqin Noor
Demikian sekelumit hikmah mudah-mudahan bermanfaat, Amiin...
Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an-laa ilaaha illa Anta, astaghfiruka waatuubu ilaika.
1. Berwudhu, menurut Dr. Izzenberg itu sudah cukup untuk melancarkan sirkulasi darah dan memijit otot-otot dalam tubuh kita. Secara alamiah, begitu air wudhu pertama kali menyentuh anggota tubuh yang dibasuh, disitulah aktifitas pergerakan sirkulasi darah berjalan mengikuti hukum Allah (sunnatullah). Selanjutnya bersamaan dengan itu tubuh secara otomatis mengeluarkan racun-racun (toksin) dari dalam tubuh melalui kelenjar keringat dan pori-pori kulit. Itulah sebabnya dalam berwudhu disunnahkan untuk membasuh anggota wudhu sebanyak tiga kali agar basuhan kedua dan ketiga dapat berfungsi membersihkan toksin itu dari permukaan kulit kita. Disamping itu, berwudhu juga dapat menghilangkan rasa marah, tersinggung dan gelisah karena stress atau depresi.
2. Shalat juga dianggap sebagai amalan ibadah yang paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Gerakan gestur (gerakan khas tubuh) ketika shalat secara ilmiah menjadikannya sebagai gudang obat bagi berbagai jenis penyakit. Terutama sekali adalah shalat lail dan shalat shubuh yang dapat mencegah gangguan penyakit jantung (kardiovaskuler) dan kanker. Waktu sepertiga malam terakhir sampai waktu fajar adalah saat tubuh harus memproduksi zat Nitrik Oksida untuk melawan efek hormon Nor Adrenalin yang memicu naiknya tekanan darah dan pembekuan trombosit sehingga terjadi penyempitan pembuluh darah. Aktifitas yang dimulai dengan wudhu, shalat sunnah fajar, berjalan menuju ke masjid, kemudian shalat shubuh berjamaah merupakan proteksi terhadap gangguan penyakit jantung (kardiovaskuler) dan kanker.
3. Sebagai ibadah pembersih jiwa dari segala dosa, puasa juga merupakan metode perawatan rutin, reparasi, dan rekonstruksi sel-sel dalam tubuh agar kita selalu sehat dan memiliki daya tahan tubuh yang kuat. Menurut Dr. Jawwad Ash-Shawi bahwa pada saat berpuasa tubuh kita melakukan 2 hal : a). Pembentukan gugus-gugus sel baru dalam tubuh, merenovasi strukturnya, dan meningkatkan kualitas fungsionalnya. 2). Lemak-lemak diangkut ke hati, dioksidasi dan dimanfaatkan oleh hati kemudian dikeluarkanlah racun-racun (toksin) dari dalam tubuh. Bahkan menurut Dr. Mack Fadon, seorang pakar pengobatan dunia yang melakukan penelitian tentang puasa dan pengaruhnya mengatakan bahwa semua orang itu perlu puasa (tidak terkecuali non muslim) karena racun-racun makanan dan obat-obatan terakumulasi dalam tubuh sehingga memberatkannya dan menjadikannya seperti orang sakit. Dengan puasa tubuh menjadi fit, terasa ringan dan lebih kuat.
Subhaanallaah…ternyata dengan cara demikianlah Allah sebagai Rabbul ‘Aalamiin merawat hidup kita. Allah telah mewajibkan syariat, menurunkan perintah dan larangan pada hakekatnya mengandung unsur perawatan, pemeliharaan dan perlindungan terhadap keberlangsungan hidup jasmani dan rohani kita.
Oleh : Zaenal Muttaqin Noor
Demikian sekelumit hikmah mudah-mudahan bermanfaat, Amiin...
Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an-laa ilaaha illa Anta, astaghfiruka waatuubu ilaika.
0 Response to "Hikmah dalam Ibadah"
Posting Komentar