Koreksi Terhadap Ucapan Salam
السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
Arti ucapan salam
Ucapan salam merupakan anjuran dalam agama yang sangat berpengaruh terhadap kualitas kehidupan umat beragama seseorang. Hikmah dari ucapan salam dapat menjalin ikatan persaudaraan dan kasih sayang antar sesama, karena orang yang mengucapkan salam berarti saling mendo’akan agar mereka mendapatkan keselamatan, rahmat dan keberkahan dari Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat. Salam adalah ucapan penghormatan dan do’a kebaikan. Apabila kita dihormati dengan suatu penghormatan maka kita harus membalasnya dengan penghormatan yang lebih baik, atau paling tidak balaslah dengan ucapan yang serupa. Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kita kerjakan. Mengucapkan salam hukumnya adalah sunnah yang sangat dianjurkan, sedangkan bagi yang mendengarnya wajib untuk menjawabnya. Sebelum Islam, orang-orang Arab terbiasa menggunakan ungkapan salam yang lain seperti ”Hayakallah” (semoga Allah menjagamu tetap hidup). Namun setelah Islam datang, ucapan itu diganti menjadi ”Assalaamu ‘alaikum” (artinya semoga kamu terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan nestapa).
Keutamaan salam
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai ? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian” (HR Muslim dari Abi Hurairah).
Abu Umamah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”Orang yang lebih dekat kepada Allah SWT adalah yang lebih dahulu memberi Salam.” (Musnad Ahmad, Abu Dawud, dan At Tirmidzi).
Abdullah bin Mas’ud ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Salam adalah salah satu Asma Allah SWT yang telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, derajatnya ditinggikan di hadapan Allah. Jika jama’ah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para Malaikat) yang menjawab ucapan salam.” (Musnad Al Bazar, Al Mu’jam Al Kabir oleh At Tabrani).
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan salam.” Allah SWT berfirman didalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 86 : ”Demikianlah Allah SWT memerintahkan agar seseorang membalas dengan ucapan yang setara atau yang lebih baik.”
Ketentuan dalam hal mengucapkan salam sudah diatur oleh Allah dan diajarkan kepada Rasul-Nya. Dalam suatu pertemuan dengan Rasulullah SAW, seorang sahabat datang dan melewati Beliau sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum”. Rasulullah SAW lalu bersabda, “Orang ini mendapat 10 pahala kebaikan”. Tak lama kemudian datang lagi sahabat lain, ia pun mengucapkan, “Assalamu‘alaikum Warahmatullaah.” Kata Rasulullah SAW, “Orang ini mendapat 20 pahala kebaikan.” Kemudian lewat lagi seorang sahabat lain sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum warahmatullaah wa barakaatuh.” Rasulullah SAW bersabda, “Ia mendapat 30 pahala kebaikan.” (HR. Ibnu Hibban dari Abi Hurairah).
Dari ketiga contoh pengucapan (ada yang disingkat) itu silahkan pilih mana yang kita inginkan, bukan dengan menyingkatnya sendiri yang justru dapat menghilangkan nilai pahala salam. Satu hal yang perlu juga diingat adalah ketika menuliskan kata Assalamu'alaikum, perlu diperhatikan agar jangan sampai huruf ”L”-nya tertinggal sehingga menjadi Assaamu'alaikum, mengapa ? Diriwayatkan bahwa dahulu ada seorang Yahudi yang memberi salam kepada Nabi dengan ucapan, "Assaamu 'alaika ya Muhammad" (Semoga kematian ditimpakan kepadamu). Dan kata assaamu ini artinya kematian. Kata ini adalah plesetan dari "Assalaamu 'alaikum". Maka Nabi bersabda, "Kalau orang kafir mengatakan padamu ’assaamu 'alaikum’, maka jawablah dengan wa 'alaikum (Dan semoga atas kalian pula)." (HR. Bukhari).
Kekeliruan dalam ucapan salam
Banyak diantara kita yang tidak memahami makna dari pengucapan salam, sehingga sering kita jumpai (dengar) perbedaan dalam mengucapkan lafadz salam tersebut. Bahkan ada juga yang mungkin karena kesibukan, diantara kita sering menyingkat ucapan salam yang maksud sebenarnya adalah mendo’akan keselamatan, rahmat dan keberkahan tetapi justru sebaliknya mempunyai arti yang sangat tidak baik, menjadi cacian dan bahkan kata-kata yang tidak sepantasnya (jorok). Bagaimana bisa ?
Beberapa perbedaan bentuk ucapan salam yang sering kita jumpai dan ini harus segera diperbaiki diantaranya :
1. Assamualaikum
2. Assemelekum
3. Menyingkat salam dengan ; Asw/ Aslm/Ass wr wb/ Aslmwrwb/ atau Ass.
4. dan banyak lagi.
Ketentuan ucapan salam yang diajarkan Rasulullah SAW dalam Kitab Hadist Shahih Muslim mengenai adab dalam pengucapan salam diantaranya :
1. Rasulullah SAW Bersabda : Apabila Ahli Kitab mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah : Wa`alaikum. (Shahih Muslim No.4024)
2. Hadis Riwayat Ibnu Umar ra, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya orang Yahudi itu bila mengucapkan salam kepada kalian mereka mengucapkan: "Assaamu `alaikum" (kematian atas kalian), maka jawablah dengan: "Wa`alaika" (semoga menipa kamu). (Shahih Muslim No.4026)
3. Hadis Riwayat Aisyah ra : Sekelompok orang Yahudi meminta izin untuk menemui Rasulullah SAW, lalu mereka mengucapkan: "Assaamu `alaikum" (kematian atas kalian). Aisyah menyahut: "Bal `alaikumus saam" (sebaliknya semoga kalianlah yang mendapatkan kematian). Rasulullah SAW menegur : Hai Aisyah, Sesungguhnya Allah menyukai keramahan dalam segala hal. Aisyah berkata : Tidakkah engkau mendengar apa yang mereka ucapkan? Rasulullah SAW bersabda : Aku telah menjawab : "Wa `alaikum" (semoga menimpa kalian). (Shahih Muslim No.4027)
Dari ketiga hadist di atas cukuplah jelas bagi kita bahwa :
1. Apabila ada orang non-muslim yang mengucapkan salam, maka dijawab dengan kata wa’alaikum saja.
2. Apabila ada non-muslim yang mengucapkan salam dengan lafaz “assaamu’alaikum” maka cukup dijawab dengan “wa’alaika”. Karena ‘assaamu’alaikum’ berarti kematian atas kalian. Dan dijawab dengan ‘wa’alaika’ yang berarti “semoga menimpa kalian”.
3. Namun apabila ada orang muslim yang mengucapkan lafaz salam seperti itu maka harus kita beritahukan bagaimana cara pengucapan salam yang benar tersebut.
Adapun singkatan salam yang terakhir (Ass..), ini singkatan yang paling umum dan sering digunakan oleh banyak orang yang tidak tahu, misalnya ketika menulis sms, email, status dan komentar di situs pertemanan (jejaring sosial), dsb. Ini adalah singkatan ucapan salam yang paling tidak enak untuk dibaca terutama bagi yang telah mengetahui artinya. Padahal kalau kita buka dalam kamus linguistik (misalnya Kamus Bahasa Inggris John M. Echols & Hassan Shadily), akan kita dapati arti dari kata ”Ass” itu sebagai berikut :
Pertama, kb.(animal) yang artinya keledai.
Kedua, orang yang bodoh. Don't be a silly (janganlah sebodoh itu), dan
Ketiga, Vulg (pantat).
Dari ketiga arti tersebut tidak satupun yang berhubungan dengan maksud mendo’akan kebaikan sebagaimana yang dikehendaki dari ucapan salam tersebut, tetapi semuanya mempunyai arti yang tidak baik bahkan tidak etis. Keledai juga sering digunakan sebagai binatang simbol yang menggambarkan orang yang dungu (bodoh). Kita maklumi, banyak diantara kita yang sangat sibuk dan ingin cepat atau buru-buru dalam menulis pesan. Karenanya dengan dalih efisiensi dan efektifitas singkatan itu bisa mempercepat pekerjaan kita. Mungkin ada benarnya, tatapi apakah dengan singkatan itu kita mau mempertaruhkan do’a kebaikan ditukar dengan ucapan kata-kata kotor, melaknat , atau mendo’akan kejelekan kepada sesama ? Ucapan salam yang dilecehkan itu sudah dilakukan oleh orang-orang Yahudi pada masa Rasulullah SAW. Dan konon, ucapan ”Ass” juga sebagai produk pelecehan kembali terhadap umat Islam yang sengaja dipopulerkan oleh orang yang tidak suka kepada Islam. Oleh karenanya, jika memang keadaan sedang tidak memungkinkan untuk menulis salam lewat SMS dengan kalimat lengkap, bukankah lebih baik cukup menulis pesan to the point saja, daripada kita harus memaksakan diri menggunakan singkatan dari do’a keselamatan dan keberkahan (Assalamu'alaikum) menjadi "Ass" yang sudah jelas tidak baik artinya ?.
Oleh : Zaenal Muttaqin Noor
Demikian mudah-mudahan bermanfaat. Amiin.
Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an-laa ilaaha illaa Anta, astaghfiruka waatuubu ilaika.
Arti ucapan salam
Ucapan salam merupakan anjuran dalam agama yang sangat berpengaruh terhadap kualitas kehidupan umat beragama seseorang. Hikmah dari ucapan salam dapat menjalin ikatan persaudaraan dan kasih sayang antar sesama, karena orang yang mengucapkan salam berarti saling mendo’akan agar mereka mendapatkan keselamatan, rahmat dan keberkahan dari Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat. Salam adalah ucapan penghormatan dan do’a kebaikan. Apabila kita dihormati dengan suatu penghormatan maka kita harus membalasnya dengan penghormatan yang lebih baik, atau paling tidak balaslah dengan ucapan yang serupa. Sesungguhnya Allah akan memperhitungkan setiap yang kita kerjakan. Mengucapkan salam hukumnya adalah sunnah yang sangat dianjurkan, sedangkan bagi yang mendengarnya wajib untuk menjawabnya. Sebelum Islam, orang-orang Arab terbiasa menggunakan ungkapan salam yang lain seperti ”Hayakallah” (semoga Allah menjagamu tetap hidup). Namun setelah Islam datang, ucapan itu diganti menjadi ”Assalaamu ‘alaikum” (artinya semoga kamu terselamatkan dari segala duka, kesulitan dan nestapa).
Keutamaan salam
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman dan saling mencintai. Maukah aku tunjukkan satu amalan bila dilakukan akan membuat kalian saling mencintai ? Yaitu, sebarkanlah salam di antara kalian” (HR Muslim dari Abi Hurairah).
Abu Umamah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: ”Orang yang lebih dekat kepada Allah SWT adalah yang lebih dahulu memberi Salam.” (Musnad Ahmad, Abu Dawud, dan At Tirmidzi).
Abdullah bin Mas’ud ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Salam adalah salah satu Asma Allah SWT yang telah Allah turunkan ke bumi, maka tebarkanlah salam. Ketika seseorang memberi salam kepada yang lain, derajatnya ditinggikan di hadapan Allah. Jika jama’ah suatu majlis tidak menjawab ucapan salamnya maka makhluk yang lebih baik dari merekalah (yakni para Malaikat) yang menjawab ucapan salam.” (Musnad Al Bazar, Al Mu’jam Al Kabir oleh At Tabrani).
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Orang kikir yang sebenar-benarnya kikir ialah orang yang kikir dalam menyebarkan salam.” Allah SWT berfirman didalam Al-Qur’an Surat An-Nisa Ayat 86 : ”Demikianlah Allah SWT memerintahkan agar seseorang membalas dengan ucapan yang setara atau yang lebih baik.”
Ketentuan dalam hal mengucapkan salam sudah diatur oleh Allah dan diajarkan kepada Rasul-Nya. Dalam suatu pertemuan dengan Rasulullah SAW, seorang sahabat datang dan melewati Beliau sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum”. Rasulullah SAW lalu bersabda, “Orang ini mendapat 10 pahala kebaikan”. Tak lama kemudian datang lagi sahabat lain, ia pun mengucapkan, “Assalamu‘alaikum Warahmatullaah.” Kata Rasulullah SAW, “Orang ini mendapat 20 pahala kebaikan.” Kemudian lewat lagi seorang sahabat lain sambil mengucapkan, “Assalamu ‘alaikum warahmatullaah wa barakaatuh.” Rasulullah SAW bersabda, “Ia mendapat 30 pahala kebaikan.” (HR. Ibnu Hibban dari Abi Hurairah).
Dari ketiga contoh pengucapan (ada yang disingkat) itu silahkan pilih mana yang kita inginkan, bukan dengan menyingkatnya sendiri yang justru dapat menghilangkan nilai pahala salam. Satu hal yang perlu juga diingat adalah ketika menuliskan kata Assalamu'alaikum, perlu diperhatikan agar jangan sampai huruf ”L”-nya tertinggal sehingga menjadi Assaamu'alaikum, mengapa ? Diriwayatkan bahwa dahulu ada seorang Yahudi yang memberi salam kepada Nabi dengan ucapan, "Assaamu 'alaika ya Muhammad" (Semoga kematian ditimpakan kepadamu). Dan kata assaamu ini artinya kematian. Kata ini adalah plesetan dari "Assalaamu 'alaikum". Maka Nabi bersabda, "Kalau orang kafir mengatakan padamu ’assaamu 'alaikum’, maka jawablah dengan wa 'alaikum (Dan semoga atas kalian pula)." (HR. Bukhari).
Kekeliruan dalam ucapan salam
Banyak diantara kita yang tidak memahami makna dari pengucapan salam, sehingga sering kita jumpai (dengar) perbedaan dalam mengucapkan lafadz salam tersebut. Bahkan ada juga yang mungkin karena kesibukan, diantara kita sering menyingkat ucapan salam yang maksud sebenarnya adalah mendo’akan keselamatan, rahmat dan keberkahan tetapi justru sebaliknya mempunyai arti yang sangat tidak baik, menjadi cacian dan bahkan kata-kata yang tidak sepantasnya (jorok). Bagaimana bisa ?
Beberapa perbedaan bentuk ucapan salam yang sering kita jumpai dan ini harus segera diperbaiki diantaranya :
1. Assamualaikum
2. Assemelekum
3. Menyingkat salam dengan ; Asw/ Aslm/Ass wr wb/ Aslmwrwb/ atau Ass.
4. dan banyak lagi.
Ketentuan ucapan salam yang diajarkan Rasulullah SAW dalam Kitab Hadist Shahih Muslim mengenai adab dalam pengucapan salam diantaranya :
1. Rasulullah SAW Bersabda : Apabila Ahli Kitab mengucapkan salam kepadamu, maka jawablah : Wa`alaikum. (Shahih Muslim No.4024)
2. Hadis Riwayat Ibnu Umar ra, ia berkata : Rasulullah saw bersabda : Sesungguhnya orang Yahudi itu bila mengucapkan salam kepada kalian mereka mengucapkan: "Assaamu `alaikum" (kematian atas kalian), maka jawablah dengan: "Wa`alaika" (semoga menipa kamu). (Shahih Muslim No.4026)
3. Hadis Riwayat Aisyah ra : Sekelompok orang Yahudi meminta izin untuk menemui Rasulullah SAW, lalu mereka mengucapkan: "Assaamu `alaikum" (kematian atas kalian). Aisyah menyahut: "Bal `alaikumus saam" (sebaliknya semoga kalianlah yang mendapatkan kematian). Rasulullah SAW menegur : Hai Aisyah, Sesungguhnya Allah menyukai keramahan dalam segala hal. Aisyah berkata : Tidakkah engkau mendengar apa yang mereka ucapkan? Rasulullah SAW bersabda : Aku telah menjawab : "Wa `alaikum" (semoga menimpa kalian). (Shahih Muslim No.4027)
Dari ketiga hadist di atas cukuplah jelas bagi kita bahwa :
1. Apabila ada orang non-muslim yang mengucapkan salam, maka dijawab dengan kata wa’alaikum saja.
2. Apabila ada non-muslim yang mengucapkan salam dengan lafaz “assaamu’alaikum” maka cukup dijawab dengan “wa’alaika”. Karena ‘assaamu’alaikum’ berarti kematian atas kalian. Dan dijawab dengan ‘wa’alaika’ yang berarti “semoga menimpa kalian”.
3. Namun apabila ada orang muslim yang mengucapkan lafaz salam seperti itu maka harus kita beritahukan bagaimana cara pengucapan salam yang benar tersebut.
Adapun singkatan salam yang terakhir (Ass..), ini singkatan yang paling umum dan sering digunakan oleh banyak orang yang tidak tahu, misalnya ketika menulis sms, email, status dan komentar di situs pertemanan (jejaring sosial), dsb. Ini adalah singkatan ucapan salam yang paling tidak enak untuk dibaca terutama bagi yang telah mengetahui artinya. Padahal kalau kita buka dalam kamus linguistik (misalnya Kamus Bahasa Inggris John M. Echols & Hassan Shadily), akan kita dapati arti dari kata ”Ass” itu sebagai berikut :
Pertama, kb.(animal) yang artinya keledai.
Kedua, orang yang bodoh. Don't be a silly (janganlah sebodoh itu), dan
Ketiga, Vulg (pantat).
Dari ketiga arti tersebut tidak satupun yang berhubungan dengan maksud mendo’akan kebaikan sebagaimana yang dikehendaki dari ucapan salam tersebut, tetapi semuanya mempunyai arti yang tidak baik bahkan tidak etis. Keledai juga sering digunakan sebagai binatang simbol yang menggambarkan orang yang dungu (bodoh). Kita maklumi, banyak diantara kita yang sangat sibuk dan ingin cepat atau buru-buru dalam menulis pesan. Karenanya dengan dalih efisiensi dan efektifitas singkatan itu bisa mempercepat pekerjaan kita. Mungkin ada benarnya, tatapi apakah dengan singkatan itu kita mau mempertaruhkan do’a kebaikan ditukar dengan ucapan kata-kata kotor, melaknat , atau mendo’akan kejelekan kepada sesama ? Ucapan salam yang dilecehkan itu sudah dilakukan oleh orang-orang Yahudi pada masa Rasulullah SAW. Dan konon, ucapan ”Ass” juga sebagai produk pelecehan kembali terhadap umat Islam yang sengaja dipopulerkan oleh orang yang tidak suka kepada Islam. Oleh karenanya, jika memang keadaan sedang tidak memungkinkan untuk menulis salam lewat SMS dengan kalimat lengkap, bukankah lebih baik cukup menulis pesan to the point saja, daripada kita harus memaksakan diri menggunakan singkatan dari do’a keselamatan dan keberkahan (Assalamu'alaikum) menjadi "Ass" yang sudah jelas tidak baik artinya ?.
Oleh : Zaenal Muttaqin Noor
Demikian mudah-mudahan bermanfaat. Amiin.
Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an-laa ilaaha illaa Anta, astaghfiruka waatuubu ilaika.
0 Response to "Koreksi Terhadap Ucapan Salam"
Posting Komentar