12 Menteri Iblis

Nama-nama Menteri Iblis :
Mereka (Iblis) terdiri dari 12 menteri. Di bawah kekuasaan masing-masing menteri terdapat 100.000 panglima. Kemudian di bawah kekuasaan masing-masing panglima ada 100.000 prajurit. Setiap prajurit memiliki berbagai perilaku jahat. Sebagaimana (halnya) akal merupakan raja ma’rifat, maka hawa nafsu merupakan raja iblis. Nama para menterinya yang berjumlah dua belas itu adalah sebagai berikut :
Pertama, Kirâm ibnu Karîm. Ia pemilik akhlak terpuji dalam mencegah keburukan serta dalam memerintahkan dan melakukan kebaikan.
Kedua, Hâmah ibnu Iblis. Ia penguasa dosa-dosa besar.
Ketiga, Syaithân ibn Sauqân. Ia adalah penguasa pasar yang memerintahkan pengurangan takaran.
Keempat, Al-Zuwaygh ibn Dâmigh. Ia selalu berusaha mengadu domba dan menyebarkan fitnah.
Kelima, Ummu Rawbin. Ia menjadi provokator peperangan antar manusia dan yang selalu memerintahkan pembunuhan.
Keenam, Syaythath ibn Luwayth. Ia selalu menyerukan permusuhan dan perbuatan keji. Ketujuh, Syawqath ibn Wahab. Ia yang mencampur baurkan antar manusia serta menanggalkan nasihat dan sikap istiqamah.
Kesebelas, Qâbizh ibn Qawthil. Ia yang memerintahkan segala kejahatan, cacian, dan kebencian.
Kedua belas, Azârîn Hasûb. Ia penguasa tempat-tempat hiburan dan tempat minum-minuman keras (khamr). Ia berdiam di sana seraya memerintahkan kejahatan. Ia memiliki pasukan telanjang dan pekerja lain yang menggoda dan melenakan manusia lewat musik dan hiburan.

Dari menteri iblis yang kedua belas inilah berbagai macam jenis hiburan bermula. Ada nama pekerja, pemusik, dan pemilik tempat hiburan di antara iblis ini. Mereka adalah makhluk terlaknat yang paling utama. Salah satu di antara mereka adalah Abû Samlaqah. Abû Samlaqah inilah yang pertama kali memeras air hujan, lalu membuat ragi, meminumnya, dan bernyanyi. Ia pula yang pertama kali berkeringat. Dengan kedua telapak tangannya, ia memetik anggur, memerah air anggur, dan meminum dari air perasan anggur itu. Kemudian ia meletakkannya di bawah anggur, menutupi kepalanya dengan sebuah daun, dan beberapa hari kemudian ia kembali. Saat kembali, minuman tersebut tampak mengeluarkan busa. Ia meminumkan kepada saudaranya Shihâb hingga mabuk. Lalu ia bernyanyi. Oleh karena itulah, saudaranya disebut ‘Azâf alias Hafâf (nama sebelumnya adalah Masqash).

Wamzah ibn al-Harts, pemain Barbath yang pertama kali.
Suatu saat Wamzah mendatangi Hafâf. Lalu Hafâf memberinya minum dari minumannya. Seketika itu, ia terbang dan jatuh pada sebuah pulau di lautan. Ia menetap di dalamnya selama setahun dan berpikir tentang sesuatu yang bisa dilakukannya.
Tiba-tiba pada suatu hari, ia mendengar suara sendu dan indah. Ia mendengar suaranya dan tertarik padanya. Ia pun segera meraut sebatang kayu yang diikat dengan benang dari kulit pohon. Kemudian ia membentuknya menjadi seperti sebuah kecapi. Setelah itu, ia mengambil senar dari ekor kuda.


Lûqas ibn Lâqis, pemain seruling pertama.
Suatu hari ia melewati Hafâf yang sedang memainkan musik. Ia mendengar suara yang belum pernah ia dengar sebelumnya. Ia pun mendekat dan meminum minuman yang tidak pernah ia minum sebelumnya. Akibatnya, ia melayang hingga menuju negeri Babil. Ia berdiam di sana selama setahun seraya berpikir untuk membuat sesuatu. Kemudian pada suatu malam ia mendengar suara lalat. Ia lalu mengambil sebatang bambu dan melubanginya. Setelah itu, ia meniupnya.
Abu Laysam, pemain gendang pertama.
Ia adalah yang pertama kali membuat gendang. Alkisah, pada suatu hari ia menghamparkan ekornya ke wadah kaca milik Hafâf. Lalu Hafâf memukul wadah tersebut dengan tangannya. Ternyata wadah tadi berbunyi. Mendengar itu, ia pun segera mengganti ekor tersebut dengan kulit.

Iblis yang menghuni tempat-tempat tertentu :
Iblis yang bernama Al-Qashqâm ibn al-Qast menghuni tempat sampah. Ia memercikkan air kencing ke pakaian. Setan bernama Dafûf ibn al-Qârib menghuni dapur. Ia menyibukkan para wanita untuk membuat marah majikan dan suami, serta menghuni periuk dengan menggaraminya. Lalu Al-Riyâdh ibn al-Damdân yang mengurusi harta dan simpanan. Al-Râqtib Syû menghuni kamar kecil. Al-Dahhâk ibn al-Maqthâb menghuni gang dan jalan dengan mengantar orang-orang yang mabuk menuju rumah mereka. Al-‘Ashûf ibn al-Jadd menghuni tempat-tempat hiburan dan musik. Iblis Arabad dan Jasûr ibn al-Luth mencampur baurkan antara laki-laki dan wanita. Al-Buhaits ibn al-Maqham menghuni pasar-pasar, serta Al-Duwaif ibn al-Qalqal yang menghuni kedai-kedai minuman keras.

(Hadist Riwayat : Al-Hakim, At-Tirmidzi }

Mudah-mudahan bermanfaat, Amiin.
Subhaanaka Allaahumma wabihamdika asyhadu an-laa ilaaha illaa Anta, astaghfiruka waatuubu ilaika.

0 Response to "12 Menteri Iblis"

Posting Komentar

Powered by Blogger